Saat ini bumi memiliki 3 sirkulasi angin baik secara global maupun lokal. Adapun ketiga sirkulasi angin tersebut, yakni sirkulasi secara meridional (berupa
:anginpasat) ; sirkulasi secara
zonal (berupa : angin monsoon) ; sirkulasi secara lokal (berupa :
anginlokal). Mungkin banyak
yang tidak mengetahui bahwa dominasi sirkulasi udara sangat bergantung pada musim dan dinamika atmosfer global. Secara keseluruhan pada saat kondisi normal,
dinamika Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) akan didominasi oleh angin pasat dan angin monsoon Asia.
Sedangkan pada saat anomaly iklim El Nino Southern
Oscillation (ENSO) memengaruhi system sirkulasi udara secara
zonal (kawasan Asia Pafisik). ENSO sendiri bertindak sebagai pembeda tekanan udara antara Darwin
(Australia) dan Tahiti (Afrika Barat). Perbedaan tekanan tersebut akan mengakibatkan penyimpangan iklim El-Nino dan
La-Nina. Karena perbedaan tekanan tersebut jauh lebih dominan daripada sirkulasi udara zonal yang bertiup dari dan kekawasan Pasifik ekuator. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan laut (SST) di kawasan Pasifik ekuator memengaruhi sirkulasi udara kawasan Indonesia
hinggaAmerika Selatan.
Permukaan
air laut yang suhunya meningkat dari rata-rata hari biasa akan berakibat menjadi El-Nino.
Begitupun sebaliknya,
jika suhu menurun dari rata-rata akan berakibat menjadi La-Nina. Jika
SST berpengaruh pada daerah Pasifik ekuator maka akan merubah arah angin dan pergerseran kolom penaikan-penurunan udara dari sirkulasi Walker.
Sirkulasi Walker
merupakan pertemuan sirkulasi udara zonal di
Indonesia. 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar